MIKROMETER SEKRUP DAN NERACA OHAUSS
Tugas Pra Praktikum
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pengukuran !
Sebutkan yang termasuk ke dalam besaran pokok beserta satuan dan alat ukurnya!
Tujuan Praktikum
Siswa dapat lebih memahami konsep pengukuran Dari besaran pokok
Siswa dapat menggunakan alat-alat dasar fisik
Teori dasar Praktikum
Besaran ialah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, mempunyai nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil percobaan.
Besaran poko yaitu besaran yang satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran-besaran lain.
Besaran turunan yaitu besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok, satuan besaran turunan diperoleh dari satuan-satuan besaran pokok yang diturunkan.
No. |
Besaran Pokok
|
Satuan
|
1.
| Panjang | Meter (m) |
2.
| Massa | Kilogram (kg) |
3.
| Waktu | Sekon (s) |
4.
| Suhu | Kelvin (K) |
5.
| Kuat Arus | Ampere (A) |
6.
| Intensitas Cahaya | Candela (Ca) |
7.
| Jumlah Zat | Mol (N) |
Table Besaran
Pokok dan Satuannya
Pokok dan Satuannya
No.
|
Besaran Turunan
|
Satuan
|
1.
| Luas | Meter persegi (m2) |
2.
| Volume | Meter kubik (m3) |
3.
| Kecepatan | Meter persekon (m/s) |
Tabel Contoh
Besaran Turunan
Besaran Turunan
Pengukuran ialah membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain dan ditetapkan dengan satuan. Untuk keperluan pengukuran objek tertentu, maka hal ini akan diperkenalkan alat ukur yang berbeda tingkat ketelitiannya, yaitu:
a. Mistar (penggaris)
Mistar (penggaris) ialah macam alat ukur panjang yang paling popular. Skala penggaris biasanya dalam cm (ketelitian 1 mm)
b. Jangka sorong
Jangka sorong ialah salah satu alat ukur dari besaran pokok p[anjang. Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang rahanya bias digeser. Alat ukur ini mempunyai ketelitian hingga 0.01 mm.
c. Micrometer sekrup
Micrometer sekrup ialah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Micrometer mempunyai tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.
a. Micrometer sekrup
b. Jangka sorong
c. Meraca Analisis
d. Balok tembaga
e. Uang Koin
Prosedur Praktikum
a. Pengukuran diameter uang koin dengan Jangka Sorong
1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi jangka sorong yang digunakan. (tanyakan pada pembimbing bagaimana cara melakukan Kalibrasi).
2. Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari jangka sorong.
3. Ukurlah diameter uang logam. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran.
4. Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.
b. Pengukuran ketebalan uang koin engan Mikrometer Sekrup
1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi Mikrometer Sekrup yang digunakan. (tanyakan pada pembimbing bagaimana cara melakukan Kalibrasi).
2. Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari Mikrometer Sekrup
3. Ukurlah ketebalan uang logam. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
4. Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.
c. Pengukuran panjang, tinggi dan lebar balok tembaga dengan Mikrometer Sekrup
1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi Mikrometer Sekrup yang digunakan. (tanyakan pada pembimbing bagaimana cara melakukan Kalibrasi).
2. Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari Mikrometer Sekrup
3. Ukurlah panjang, tinggi dan lebar balok tembaga. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
4. Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.
d. Pengukuran massa benda dengan neraca Ohauss
1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi Neraca O’Hauss yang digunakan. (tanyakan pada pembimbing bagaimana cara melakukan Kalibrasi).
2. Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari Neraca O’hauss
3. Ukurlah massa dari uang koin dan balok tembaga yang telah diukur. Lakukan sebanyak 5 kali pengulangan untuk setiap benda tersebut.
4. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam table.
5. Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
A. Data Hasil Pengamatan
1. Pengukuran Uang Logam dengan Jangka Sorong
Alat Ukur
|
Skala Terkecil
|
Batas Ukur
|
Jangka Sorong
|
…….
|
…….
|
Ulangan |
Diameter
| |
d (m)
|
Δd (m)
| |
1.
| ||
2.
| ||
3.
| ||
4.
| ||
5.
| ||
Rerata ±SD
|
2. Pengukuran Uang Logam dengan Mikrometer Sekrup
Alat Ukur
|
Skala Terkecil
|
Batas Ukur
|
Mikrometer Sekrup
|
…….
|
…….
|
Ulangan
|
Tebal
| |
T
|
ΔT (m)
| |
1.
| ||
2.
| ||
3.
| ||
4.
| ||
5.
| ||
Rerata ±SD
|
3. Pengukuran Balok Tembaga dengan Mikrometer Sekrup
Alat Ukur
|
Skala Terkecil
|
Batas Ukur
|
Mikrometer Sekrup
|
…….
|
…….
|
Ulangan
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi
| |||
d (m)
|
Δd (m)
|
L (m)
|
ΔL (m)
|
T (m)
|
ΔT (m)
| |
1.
| ||||||
2.
| ||||||
3.
| ||||||
4.
| ||||||
5.
| ||||||
Rerata ±SD
|
4. Pengukuran Massa Uang Logam dan Balok Tembaga dengan Neraca O'Hauss.
Alat Ukur
|
Skala Terkecil
|
Batas Ukur
|
Neraca O'Hauss
|
…….
|
…….
|
Ulangan |
Uang Koin
|
Balok Tembaga
|
Massa (m)
|
Massa (m)
| |
1.
| ||
2.
| ||
3.
| ||
4.
| ||
5.
| ||
Rerata ±SD
|
B. Tugas Pasca Praktikum
- Hitunglah Volume dari Uang koin dan balok tembaga yang telah diukur dengan perhitungan Rumus
- Buatlah kesimpulan dari percobaan kali ini!
- Adakah perbedaan antara pengukuran besaran panjang dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong? jelaskan!
0 komentar:
Post a Comment