KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Dihubungkan dengan belajar mengajar , strategi biasa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
- Mengidentifikasi seta menerapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagai mana yang diharapkan.
- Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
- Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
- Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat menyempurnakan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklafikasikan sebagai berikut:
- Konsep dasar strategi belajar mengajar
- Sasaran kegiatan belajar mengajar
- Belajar mengajar sebagai suatu sistem
- Kakikat proses belajar mengajar
- Entering behavion siswa
- Pola-pola belajar siswa
- Memilih sistem belajar mengajar
Dalam kenyataan tidak bisa disangkal bahwa kemampuan dasar kecerdasan para siswa sangat berfariasisecara individu. Karena itu muncul teori belajar yang menitikberatkan upaya yang membantu siswa agar sanggup memcapai perhujudan dirinya atau self realization sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimilikinya.
Pengorganisasian Kelompok Kerja
Disarankan pengorganisasian kelompok belajar anak didik sebagai berikut;
- N 1. Pada situasi yang ekstrim, kelompok belajar itu mungkin hanya seorang. Untuk peserta yang hanya seorang, metode yang sesuai mungkin konsep belajar mengajar tutorial, pengajaran berprogram, studi individual
- N 2-20. Untuk kelompok kecil sekitar dua sampai dua puluh orang, metode belajar bisa diskosi atau seminar. Menggunakan metode klasik.
- N lebih dari 40 orang. Persertanya digabung, metode belajarnya adalah kuliah atau ceramah.
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan didikan.
Sehubungan dengan hal ini,job description guru dapat implementasi proses belajar mengajar.
- Perencanaan instruksi onal, yaitu alat atau media mengarahkan kegiatan organisasi belajar.
- Organisasi belajar merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas-fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkina terciptanya proses belajar mengajar.
- Menggerakan anak didik yang merupakan usaha memancing, membangkitkan, dan mengarahkan motivasi belajar siswa.
- Supervisi atau pengawasan, yakni usaha pengawasan, menunjang, membantu, menugaskan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan intruksional yang telah didesain sebelumnya.
- Penelitian yang lebih bersifat penafsiran mengandung pengertian yang luas dibandingkan dengan mengukur atau evaluasipendidikan.
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pengarahan
- Pengawasan
a. Kemapuan dan nilai-nilai apa yang ingin dikembangkan pada siswa
b. Bagaimana mencapai tujuan tiu secara bertahap atau sekaligus
c. Apakah perlu menekankan aspek-aspek tertentu
d. Seberapa jauh tujuan itu dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa
e. Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mencapai tujuan itu
Dalam melayani kegiatan belajar aktif, pengelompokan siswa mempunyai arti tersendiri. Pengelompokan siswa dapat dibedakan;
a. Menurut kesenangan berteman
b. Menurut kemampuan
c. Menurut minat
Perlu diketahui bahwa proses belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktifitas para siswa. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar tersebut . upaya yang dilakukan guru antara lain;
a. Melalui karyawisata
b. Melalui seminar
HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
Hakikat Belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar anak sebagai objek, anak adalah sebgai subjek dan objek sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik untuk mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mn belajar mengencapainya. Pada hakekatnya belajar adalah “perubahan” yang terjadi pada diri seseorang setelah berakhir melakukan aktifitas belajar. Walau kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kata guri belajar . misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila, dan sebagainya.
Ciri-Ciri Belajar Mengajar
Menurut Edi Suardi Sebahai berikut;
- Belajar mengajar memiliki tujuan
- Ada suatu proses yang direncanakan, didesain untuk mencapi tujuan yang telah ditentukan.
- Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.
- Ditandai dengn aktivitas anak didik.
- Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.
- Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan disiplin.
- Ada batas waktu.
- Evaluasi.
Sebagai suatu sistem tertentu kegiatan belajar mengajar mengndung sejumlah komponen yang meliputi;
a. Tujuan
b. Bahan pelajaran
c. Kegiatan belajar mengajar
d. Metode
e. Alat
f. Sumber pembelajaran
g. Evaluasi
PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR
Ketika kegiatan belajar mengajar itu berperoses, guru harus dengan iklas dalam sikap dan berbuat,serta memahami didiknya dengan segala konsekoensinya. Dalam mengajar guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik.
Pendekatan individu. Pendekatan individu anak didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individunya ini. Pada khusus tertentu yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar dapat diatasi dengan pendekatan individual. Misalnya, untuk menghentikan anak didik yang suka bicara, dengan cara memisahkan satu anak didik tersebut ketempat terpisah dengan jarak yang cukup jauh. Anak didik yang suka bicara ditempatkan pada anak yang pendiam. Pendekatan individu mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pelajaran. Pengelolahan kelas sangat memerlukan pendekatan individu.
Pendektan Kelompok
Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis mahluk homo sosial, yaitu mahluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama. Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan yang mempunyai kelebihan dengan iklas mau membantu mereka yang mempunyai kekurangan.
Pendekatan Kelompok Ditentukan Beberapa Faktor:
1) Perasaan diterima atau disukai teman-teman.
2) Terikat kelompok.
3) Tehnik mengelompokkan oleh guru.
4) Partisipasi/ keterlibatan dalam kelompok.
5) Menerima tujuan kelompok dan persetujuan dalam mencapainya.
6) Struktur dan sifat kelompok. Sedangkan sifat kelompok itu adalah;
- Suatu multi personal dengan tingkatan keakraban tertentu.
- Suatu sistem interaksi.
- Suatu organisasi atau struktur.
- Merupakan suatu mutifasi tertentu dan tujuan bersam.
- Merupakan suatu kekuatan atau standar yang disebut kepribadian.
Permasalahan setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatannya pun menggunakan bervariasi pula. Misalnya anak didik yang tidak disiplin dan anak didik sukia berbicara akan beda pendekatannya berbeda pula cara pendekatannya. Guru tidak bisa menggunaka teknik pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain. Kalau pun ada, itu hanya pada kasus tertentu perbedaan dalam teknik pemecahan kasus itulah dalam pembicaraan didekatin dengan “pendekatan bervariasi”
Pendekatan Indukatif
Ada pun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain seperti dendam, gengsi, ingin ditakuti, dan sebagainya.
Pendekatan Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman adalah guru bisa yang tidak pernah marah.pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa. Namun selalu dicari oleh siapa pun juga. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik dari pada sekedar berbicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukkan dengan kegiatan fisik. Meski pengalaman diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun tidak semua penglaman bersifat mendidik.
Pendektan Pembicaraan
Pembicaraan adalah alat pendidikan. Bagi anak yang masih kecil ini sangat diperlukan. Karena dengan pembiasan itulah akhir suatu aktivitas akan terjadi milik anak di kemudin hari. Pembicaraan yang baik akan membentuk suatu sosok manusia yang berkribadian yang baik pula, dan sebaliknya.
Pendektan Emosional
Emosional adalah gejala kejiawan yang ada dalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalah perasaan. Sesweorang yangh mempunyai perasaan pasti dapt merasakan sesuatu, baik perasaan jasmani maupun perasan rohani. Pada umumnya perasaan manusia adalah dapat menyesuaikan diri dengan keadaan alam sekitar,seseorang dapat mengikuti serta mengalami, menimbulkan rasa senasib dan sekewajiban sebagai manusia.
Pendekatan Rasioanal
Manusia adalah mahluk hidup yang diciptakan oleh sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Manusia adalah mahluk yang sempurnadiciptakan manusia berbeda dengan mahluk lainnya yang diciptakan oleh perbedaan terletak pada akalnya. Dengan kekuatan akalnya manusia dapat membedakan perbuatan yang baik dan mana perbutan yang buruk, mana kebenaran dan mana kedustaan dari sesuatu ajaran atau perbuatan. Keampuahan akal itulah akhirnya dijadikan pendekatan yang disebut pendekatan rasional guna kepentingan pendidikan dan mengajar disekolah.
Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional yang diterapkan disekolah diharapkan menjambatani harapan tersebut. Untuk memperlicin jalan kearahan itu, tentu saja diperlukan penggunaan metode mengajar.
Beberapa metode mengajar yang diperlukan pertimbangan antara lain;
- Metode latihan
- Pemberian tugas
- Ceramah
- Tanya jawab
- Demonstrasi
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdirnya agama didalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak cemoohkan dan di lecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati, dan diamalkan selama hayat siswa di kandung badan
lanjutkan di PEMILIHAN DAN PENENTUAN METODE DALAM PENGAJARAN