Sunday, April 10, 2016


Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm. Tanpa nonius, jangka sorong mempunyai nst (nilai skala terkecil) skala utama sebesar 1 mm dan batas ukur mencapai 150 mm. Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 skala utama sama dengan 50 bagian skala nonius. Sehingga jarak antara 2 skala nonius yang berdekatan adalah 49/50 = 0,98 mm. Jadi, nst skala nonius sebesar :


Nst = 1 mm – 0,98 mm = 0,02 mm
Atau        
Nst = (nst tanpa nonius) = (1 mm) = 0,02 mm

Ket:
n = jumlah skala nonius
0,02 mm merupakan nst nonius dan besarnya ketelitian jangka sorong.

Jangka Sorong terdiri dari 2 bagian, bagian diam dan bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat yang digunakan. Beberapa keluaran terbaru sudah dlengkapi dengan bacaan digital. pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm. Untuk jangka sorong dibawah 30 cm dan 0.01 mm untuk diatas 30 cm.

Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.

Bagian-bagian Jangka Sorong


bagian-bagian jangka sorong

Ket:

  1.  Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau Ø batang kayu)
  2.  Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, Ø lubang bor, alur dll)
  3.  Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen, bor dan lubang alur.
  4.  Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.
  5.  Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
  6.  Patokan pembacaan skala utama (cm)
  7.  Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
  8.  Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Kegunaan Jangka Sorong:

  • Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
  • Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
  • Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Mengukur Dengan Jangka Sorong

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, yaitu:

1.) Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang akan diukurnya
2.) Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
3.) Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
4.) Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
5.) Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
7.) Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
8.) Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
9.) Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
10.) Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli setelah dipakai.

    Karena memiliki ketelitian mencapai 0,02 mm, jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, dan ketinggian suatu benda dengan lebih teliti. Beikut adalah langkah - langkah penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi benda ukur :

    A). Mengukur diameter luar
    Mengukur diameter luar

     Gambar 2.2 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar


    Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut

    • Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
    • Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
    • Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang
    • Catatlah hasil pengukuran anda

    Perhatikan animasi dibawah ini !


    B). Mengukur diameter dalam

    Mengukur diameter dalam



    Gambar 2.3 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam


    Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

    • Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
    • Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
    • Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
    • Catatlah hasil pengukuran anda


    C). Mengukur kedalaman

    Mengukur kedalaman

    Gambar 2.4 Jangka sorong digunakan untuk mengukur kedalaman


    Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

    • Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
    • Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
    • Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
    • Catatlah hasil pengukuran anda.



    Perhatikan animasi dibawah ini !


    Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah :
    1). Bacalah skala utama yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SU).
    2). Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama (SN).
    3). Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
               


     Hasil = SU + (SN x nst jangka sorong, mis:0,01 mm)


    menghitung pembacaan skala







    Pada gambar di atas skala utama (SU) 62 mm. Skala nonius (SN) 4 skala.
    Sehingga, didapatkan hasil pengukuran sebesar :
    H = SU + (SN x 0,1 mm)
    = 62 mm +( 4 . 0,1 mm)
    = 62 mm + 0,4 mm
    = 62,4 mm



    PEMBACAAN JANGKA SORONG UNTUK SATUAN METRIS
    Nonius Puluhan

    nonius puluhan

    Dari gambar di atas dperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh dari: 31+4(0,1) = 31,4


    Nonius Duapuluhan


    nonius dua puluhan

    Nonius Limapuluhan

    nonius lima puluhan

    LATIHAN YUKK MENGGUNAKAN JANGKA SORONG !!! klik disini

    0 komentar:

    FIISKA SMP

    Select Language

    Popular Posts

    LATIHAN UJIAN NASIONAL